Minggu, 22 Oktober 2017

Tak Terima Dipukul, Guru SMA di Kendari Polisikan Siswanya

Tak Terima Dipukul, Guru SMA di Kendari Polisikan Siswanya
Hayari, guru SMAN 1 Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melaporkan siswanya inisial C ke polisi. Hayari mengaku menjadi korban pemukulan siswanya itu bersama orang tuanya, Suharudin Diku.


Hayari yang didampingi Kepala Sekolah SMAN 1 Kendari, Agusman Hannisi mendatangi Kantor Mapolres Kendari, Minggu (22/10/2017)). Tidak hanya C, Suharudinjuga dilaporkan.

Agusman mengatakan meskipun sebelumnya kedua belah pihak sempat dimediasi secara kekeluargaan, namun Hayari akhirnya memilih untuk menempuh jalur hukum.

"Awalnya sudah diselesaikan secara kekeluargaan di ruangan saya pasca kejadian namun beberapa hari ini Pak Hayari mengeluh sakit di kepala dan punggung akibat pukulan, sehingga memilih untuk menempuh jalur hukum," terangnya. 

Sayangnya, hari itu Hayari tidak berkomentar banyak karena kondisi kesehatannya yang masih belum membaik. "Iya hari ini saya melapor, tapi belum bisa banyak bicara karena masih lemas," ujarnya. 

Hayari mengaku dipukul di lapangan SMAN 1 Kendari, Jumat, (20/10) sekitar pukul 10.00 WITA. Awalnya, C dinasehati oleh Niketut, Guru BP SMAN 1 Kendari. Tapi, C menunjukkan etika yang tidak wajar, sehingga Hayari selaku Wakasek Kesiswaan menegur Chandra.

Bukannya menuruti, C kembali berlaku tidak sopan sehingga Hayari memukulnya menggunakan kertas koran.

Atas tindakan tersebut, C protes dan berlari ke lapangan sekolah sambil mengepalkan tangan dan mengajak Hayari adu jotos. Namun, Hayari tidak terpancing dan mengajak C masuk ke dalam ruang kelas, lagi-lagi C tetap memberontak sehingga Hayari menamparnya agar berhenti berteriak. 

Setelah itu, C pulang dan melapor kepada bapaknya dan terjadilah pemukulan. Ayah C juga sempat mengejar Hayari menggunakan parang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar